Monday, January 23, 2012

Merindukanmu itu Seru..

Picture: weheartit


AKU ketakutan melihat bayangan di cermin toilet resto ini. Bibirnya membentuk seringai dengan tatapan yang nanar. Gigi atas dan bawah ditabrak-tabrakkan berulang kali sampai terasa akan rontok tak tersisa. Iya, aku tahu wajahku begitu menyeramkan saat ini. Ekspresi apa lagi yang bisa kubuat setelah mendengar perkataan Dani?

“Menikah, yuk,” ucap kekasihku itu di sela-sela mulut yang penuh dengan hidangan utama makan malamnya disertai ekspresi datar seperti anak tiga tahun yang mengajakku bermain petak umpet.

Aku berteriak tanpa suara, mengeluarkan semua urat di wajahku. Apa Dani tidak tahu bahwa setiap wanita mengharapkan prosesi lamaran yang romantis? Dani adalah lulusan jurusan sastra Indonesia dengan IPK 3,9 dan pemenang lomba puisi puluhan kali. Tak bisakah ia membacakan puisi karangannya? Aku jadi ingat ketika aku memintanya membuatkanku puisi. Ia hanya mengirimkan sebaris kalimat melalui ponselnya..

Merindukanmu itu seru..

Kenapa kata ‘seru’ yang ia pilih untuk mengutarakan rasa rindunya? Dani pacarku ini benar-benar bukan Dani Satrio Aji yang hasil karyanya sering kubaca. Sama sekali tidak romantis.

Setelah kuredam amarahku, aku merapikan penampilanku lagi, keluar dari toilet seolah tidak terjadi apa-apa. Dani masih konsentrasi dengan tenderloin steak-nya. Aku saja sudah kehabisan selera makan sejak mendengar ajakannya tadi.

Aku duduk bersandar dan memandang keadaan sekitar. Resto ini begitu ramai malam ini. Sepertinya tempat ini akan disulap menjadi sebuah tempat perkumpulan.

“Cepat habiskan makannya! Sebentar lagi acaranya dimulai!” Dani meletakkan garpu dan pisaunya.

“Acara apa?”

“Kita datang ke sini untuk acara itu.” Dani menunjuk keramaian di sudut sana dengan gerakan dagunya.

Otomatis mataku mengikuti gerak dagu Dani. Ada spanduk besar, namun keterbatasan mataku membuat aku kesulitan membaca tulisan pada spanduk di kejauhan itu. Resto ini begitu luas dan aku duduk di sudut lain dari tempat berjalannya acara itu. Aku mengambil kacamata minusku dari dalam tas.

“Peluncuran buku perdana Dani Satrio Aji,” bacaku dengan suara. Baru saja aku akan protes karena Dani tak pernah memberitahuku tentang penulisan bukunya itu, mulutku sudah terbungkam dengan judul buku yang tertera di spanduk itu. ‘Merindukanmu itu Seru.’

Dani sudah ada di belakangku, melingkarkan lengan kirinya di bahuku dan tangan kanannya menunjukkan sebuah buku dengan judul yang baru saja kubaca di spanduk tadi. Sampul buku itu adalah sketsa punggung seorang wanita dengan pakaian yang sangat aku kenal. Itu aku.

“Kamu minta aku membuatkan satu puisi tentangmu bukan? Maaf, aku enggak bisa merangkum semua tentang kamu menjadi satu puisi aja. Makanya aku membuat seratus puisi di dalam buku ini. Untuk kamu.”

Aku mengambil buku itu dari tangan Dani. Dani memberi isyarat agar aku membuka kertas sampulnya dan saat kubuka, ternyata ada sedikit bagian tengah buku itu yang telah Dani lubangi untuk meletakkan sebuah cincin emas putih.

“Merindukanmu itu seru, tapi aku enggak mau terus-terusan merindukanmu. Apa kamu mau tinggal di rumah yang sama dengan aku, menikah denganku, supaya aku enggak perlu terlalu lama merindukanmu, Viska Trisna Dewi?”

Hatiku dibanjiri perasaan haru yang meluap melalui kedua mataku. Aku bahagia. Terlalu bahagia. Dani yang kukira tidak pernah bisa romantis ternyata telah melakukan banyak hal untukku. Aku mau, Dan. Aku mau menikah denganmu..


[THE END]

Bandung, 23 Januari 2012..
#15HariNgeblogFF #Day12

Sumpah enggak percaya diri banget sama FF kali ini.. (T_T) Tapi komentarnya tetap saya tunggu. Terima kasih sudah baca. (._.)

12 comments:

  1. Replies
    1. makasih.. T_T masih ada aja yg bilang keren.
      pdahal ng.publish y kepaksa..

      Delete
  2. keureen..
    Romantic!

    ReplyDelete
    Replies
    1. copy paste yg d'atas.. >>>
      makasih.. T_T masih ada aja yg bilang keren.
      pdahal ng.publish y kepaksa..

      Delete
  3. keren bgt kok mbak..
    saya suka..
    walau terasa kurang 'unye bgt' gtu..
    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ibu dapon kah ini?
      T_T
      kpaksa d'publish. ga ada ide.
      penulis awam.
      btw yg gw bgt yg pegimana sih? hehehe

      Delete
  4. wow, sampe dibikinin buku segala, hebat itu si Dani :D

    ReplyDelete
  5. apa? engga pede?
    padahal sampe mu nangis ni bacanya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.. iya tp ttep masih bnyak kekurangan..
      mohon bantuannya.. dgn komentar dan smangat baca
      tmen" itu cukup ngasih dukungan.. :')
      terima kasih sudah baca.

      Delete