Sunday, January 15, 2012

Aku Maunya Kamu Titik!

Pic: weheartit



Nuno mengangkat lengan kemeja hitamnya sampai siku. "Where do you wanna go, Miss? Jam berapa ini?" Ia menghentakkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kirinya di atas jam tangan yang bertengger di tangan lainnya.

Alana menghentikan langkahnya yang baru sepuluh langkah diayun menjauh dari Nuno, membalikkan badannya cepat sehingga rambutnya yang panjang terurai langsung terkibas. Ditatapnya dengan tajam wajah meremehkan yang dipasang Nuno di ujung sana, menyeringai bagai iblis sambil duduk di atas kap mobil sedan hitam mengilapnya. Tidak ada mobil yang berlalu-lalang lagi di jalan layang ini. Hanya mereka dan lampu-lampu kuning keemasan di sepanjang jalan.

"Kenapa? Takut? Ini jam dua pagi, Nona! Sok jagoan!"

"I'm not scared! Lo sendiri ngapain masih di situ? Takut gue celaka kalau lo tinggalin sendirian?" Ekspresi Alana tak kalah meremehkan Nuno.

Nuno tertawa, melipat kedua tangannya di depan dada. "You wish! Enggak usah sok kecantikan! Cewek jadi-jadian macam lo, gue jalan sampai perempatan juga dapet!" Nuno mengamati cara berpakaian Alana. Kaus hitam polos dilapisi kemeja kotak-kotak merah yang sengaja tidak dikancingkan, celana jeans panjang yang sobek-sobek, dan sepatu converse putih lusuhnya.

Alana kembali mendekati Nuno. "Dari awal ketemu lo! Gue udah bilang gue benci sama lo! Hobi lo cuma ngegangguin cewek!"

Nuno turun dari kap mobilnya dan berdiri berhadapan dengan Alana. Tinggi badan Alana yang 170cm hanya setinggi hidung Nuno. "Lo cewek? Cewek macam apa lo? Enggak lolos uji pasar!" Nuno mengangkat kerah kemeja Alana singkat.

"Lo bener-bener cowok paling brengsek yang pernah ada. Mau lo apa? Lo sama sekali enggak worth it jadi orang yang bisa gue ajak ribut! Enggak guna!"

"Kenapa lo yang nanya? Lo!! Mau lo apa?!" Nuno menunjuk wajah Alana dengan kasar.

"PERGI!!!" Ditendangnya bumper mobil Nuno. "Jangan ganggu hidup gue lagi!! Pergi sama cewek-cewek yang kagum sama lo yang ganteng! Tajir! Sukses!!"

"TUTUP MULUT LO!! GUE ENGGAK SUKA LO NGUNGKIT CEWEK-CEWEK TADI!"

"ITU KENYATAANNYA!!"

"DENGER YA, CEWEK SILUMAN! MAU PARIS HILTON, ANGELINA JOLIE, ATAU SIAPAPUN YANG DATANG DAN NGEMIS CINTA GUE, GUE MAUNYA LO!! TITIK!!!"

Belum sempat Alana membalas kalimat Nuno, Nuno sudah menarik tangan kiri Alana cepat dan mendaratkan bibirnya di atas bibir Alana dengan lembut. Alana bak terbius sehingga hanya bisa diam, kembali menjadi sosoknya yang begitu lembut sebagai seorang perempuan. Tak lama Nuno melepaskan ciumannya.

"Aku maunya kamu!" bisiknya perlahan di telinga Alana. "Sudah tujuh tahun aku kenal kamu, lima tahun kita tunangan. You know all my friends and I know yours. Kalau aku enggak ngenalin mereka ke kamu, it means that they never really exist in my life. Biarpun kamu siluman yang paling galak yang bisa maki-maki aku, cewek jadi-jadian yang enggak bisa feminin, aku maunya kamu titik!" ulangnya lagi dan lagi.

Nuno menenggelamkan emosi Alana ke dalam pelukannya. Alana tahu, meski setiap hari mereka bertengkar, mereka saling mencintai satu sama lain. Nuno melihat cincin pertunangannya dengan Alana di jari manis tangan kirinya dan tersenyum bahagia. Meskipun satu minggu lagi mereka menikah, bertengkar masih saja menjadi hobi mereka.

[THE END]

Bandung, 15 Januari 2012
#15HariNgeblogFF #Day4

5 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. manis banget endingnyaaaaa...... kirain itu brandalan yg lagi gangguin cewe. meuheuheuheu. Alana sama Nuno pasangan yang...... unik. hehehe.

    ReplyDelete
  3. romantis-sadis!!!
    -egi-

    ReplyDelete