Friday, January 20, 2012

Inilah Aku, Tanpamu..

Picture: weheartit


ENTAH berapa kali aku berganti pakaian hari ini, membiarkan penata rias terbaik di kota ini memoles wajahku dengan sempurna, lalu berjalan di atas catwalk berulang kali. Tidak ada kesalahan. Acara berawal sempurna, berjalan sempurna, berakhir sempurna. Berhenti panggil aku Ratu jika semua yang kulakukan tidak berjalan dengan sempurna. They say 'perfect' is my middle name.

Aku masih duduk di ruang rias tempat pelaksanaan fashion week tadi, mengagumi bayangan dalam cermin yang dikelilingi bola-bola lampu kuning pucat di hadapanku. Bagian mana yang tidak bisa membuat lelaki bertekuk lutut? Lihat saja puluhan buket bunga yang menghiasi tempat sampahku hari ini dan hari-hari sebelumnya.

Aku memutar sebuah lagu dari iPod-ku. Lagu yang selalu mengingatkanku pada satu nama. Pandanganku beralih pada cincin mungil di jari manis tangan kiriku. Aku melepasnya untuk melihat sebuah nama di balik cincin itu.

"Jadi ketemu Ricky hari ini, Queeny sayang?" tanya Cantika, teman satu profesiku, sambil melihat cincin yang kupegang itu.

Aku tersenyum senang. "Sesuai rencana."

♥♥♥

Sangat sesuai rencana. Aku dan Ricky saat ini berada di sebuah resto paling romantis di kota ini. Ricky tahu aku selalu ingin yang terbaik. Ricky masih sosok yang begitu sempurna seperti lima tahun lalu. Tampan dan kaya. Kurasa kami berdua sangat serasi. Hal itu pula yang membuat Ricky begitu percaya diri berlutut di hadapanku, memohon aku kembali.

Ricky bicara dengan sangat halus ditemani sinar lilin yang menerangi tempat ini. Hanya ada kami berdua serta seorang musisi yang memainkan biolanya dengan handal karena Ricky memesan seisi restoran.

"Aku bahagia, Ky," bisikku di telinganya, membungkuk agar badanku sejajar dengannya.

Kebahagiaanku semakin sempurna ketika Ricky memeluk tubuhku, "Terima kasih kamu mau nerima aku lagi, Ratu."

Senyumku berubah menjadi seringai. "Di bagian mana aku berkata aku mau kembali kepada kamu?"

Ricky melepas pelukannya dengan mata terbelalak. "Maksud kamu?"

"Aku bahagia karena rencanaku selama lima tahun berakhir sempurna." Aku melepas cincinku lagi, memain-mainkannya dengan jari-jariku tepat di hadapan wajah Ricky. "Ini cincin yang kamu kasih lima tahun lalu. Tetap kupakai meski kamu sudah membuangku satu minggu setelah kamu bilang kamu menerima cintaku, dua hari setelah kamu memberiku cincin murahan ini."

Wajah Ricky berubah pucat pasi dan sekujur tubuhnya gemetar terbakar emosi.

"Dulu aku yang begitu mengejarmu. Sampai akhirnya aku tahu aku hanya gadis kampung bodoh dan jelek yang kamu jadikan bahan taruhan dengan temanmu. Cincin ini ternyata bukan tanda cinta, melainkan alat agar kau bisa meniduriku lalu pergi. Ini rencanaku. Tetap memakai cincin ini agar kamu yakin bahwa aku masih mengharapkanmu, lalu membuatmu berlutut di hadapanku seperti yang aku lakukan untukmu dulu."

Aku bangkit, Ricky masih membeku di atas lututnya. Aku jatuhkan cincin bertuliskan namanya itu ke lantai tepat di hadapannya.

"Inilah aku, tanpamu. Kepergian kamu membuatku belajar menjadi aku yang sekarang. Aku bukan boneka bodohmu lagi."

Aku meninggalkan Ricky. Tidak ada lagi. Tidak ada lagi lelaki yang berhak menyentuhku. Aku berhasil, Sayang. Kusentuh lembut tattoo kecil di pergelangan tangan kiriku bertuliskan 'Cantika.' Aku mengeluarkan iPod-ku dari dalam tas. Kudengar lagi lagu yang selalu mengingatkanku pada Ricky untuk terakhir kalinya. Alicia Keys - Karma.

[THE END]

Bandung, 20 Januari 2012
#15HariNgeblogFF #Day9

Terimakasih sudah membaca. Tinggalkan komentar juga, ya. ;)

17 comments:

  1. panjang . . tapi ga bosen bacanyaa . . mlah pgn baca ampe akhir . . :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. dari gaya nulis y ini pasti anggia binti nadia. hahahaha.. tangkyu naaaaad.. ;)

      Delete
  2. Replies
    1. mencegah bergalau ria meski dikasih tema putus. hihihihi.. :D

      Delete
  3. hehehe makasih udah baca dan berkomentar. (^_^)

    ReplyDelete
  4. wiiihhhh.. merinding bacanya...
    hehehhehe..
    suka ama ceritanya..
    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah. menahan kantuk yg luar biasa jam 12 malem gak sia"..
      gw kira mlah bnyk yg ga suka. hahaha. :D

      Delete
  5. Liaaa & the anonymous one: terima kasih udah baca dan berkomentar. :D

    ReplyDelete