Thursday, January 19, 2012

Aku Benci Kamu Hari Ini..

Picture: weheartit


♥ Day 30..

Aku benci kamu hari ini..

Aku harap ini hari terakhir aku menyumpah dengan mulut tertutup rapat. Karena seingatku sudah setiap hari dalam satu bulan terakhir aku berucap seperti itu. Iya, setiap hari. Berarti bukan hari ini saja aku membencimu. Sudah banyak hari berganti. Satu bulan, tiga puluh hari, tujuh ratus dua puluh jam, aku membencimu.

Setiap hari aku hanya bisa duduk menunggu kabarmu, melihat layar ponselku setiap lima menit sekali, memastikan telinga ini tidak tuli, tidak mendengar ringtone ponselku sendiri, saking kosongnya pikiranku. Kosong? Ah, mana mungkin pikiranku kosong? Setiap detik kamu menjadi syair di otakku.

Dulu kamu bilang hanya aku yang bisa membuatmu tertawa, tapi aku tahu belakangan ini kamu tertawa-tawa di sana, bukan karenaku. Memiliki teman-teman yang lebih menyenangkan daripada aku yang menjengkelkan ini.

♥ Day 31..

Aku benci kamu hari ini..

Aku harap kemarin akan jadi hari terakhir aku berkata demikian dengan beberapa tetes air mata sebagai hidangan pelengkap kebencianku. Tapi, ternyata bukan. Hari ini aku masih membencimu sama seperti kemarin. Satu bulan, tiga puluh satu hari, tujuh ratus empat puluh empat jam, aku membencimu.

Kamu bilang hari ini kamu akan menemuiku, menjadi obat atas kerinduanku yang kupandang mulai usang berdebu, termakan karat, bahkan mulai ditumbuhi jamur dan sedikit lumut. ‘Aku tidak jadi datang hari ini..’ tulismu dalam bentuk pesan singkat ketika aku sudah bersiap di muka pintu rumahku. Menyambutmu dengan riasan terbaikku. Memoles wajahku hampir satu jam di depan cermin muram yang kini menertawakanku dari balik dinding kamar. Terdiam sangat lama di depan lemari pakaian, memilih sandang tercantik hanya untuk terlihat ayu di matamu. Aku sudah siap menyambutmu, tapi kamu tak datang dengan alasan yang sama.

♥ Day 32..

Aku benci kamu hari ini..
Dan aku benci diriku hari ini..
Sama seperti hari-hari sebelumnya.

Aku benci menerima kenyataan bahwa aku adalah seorang perempuan yang penuh kepalsuan. Sudah kubilang berjuta-juta kali, aku benci kamu, Gilang. Sejak kita lulus SMA dan diterima di universitas yang berbeda, kamu semakin jauh dariku, sedikit melupakanku yang selalu kamu manjakan dulu. Kita menjadi jauh. Aku tahu ini bukan salahmu. Hanya aku yang terlalu pencemburu. Atas dasar itu pula aku sangat membenci diriku sendiri. Mengapa aku begitu pintar bersandiwara? Berkata benci di dalam hati, namun yang terucap hanya…

“Aku sayang kamu, Lang. Terima kasih untuk hari ini.”

“Aku juga sayang kamu, Kanditha. Terima kasih karena kamu bisa ngerti kesibukan aku di kampus selama ini.”

[THE END]


Bandung, 19 Januari 2012..
#15HariNgeblogFF #Day8

Terima kasih udah baca.. \(n,n)/ FYI, I ♥ comments. ;)

7 comments:

  1. jangan buka topengmu~ *twisted lagu peterpan*

    ReplyDelete
  2. setuju ama yg komen di atas /:D

    ReplyDelete
  3. tapi itu bukan aku.. #lagukerispatih
    ihihihihi.. ;p

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. (¬_¬) curcol ga yaaaaaa..
      #menggantungbegitusaja..
      akikikikikik

      Delete
  5. cinta dalam hati nih ye,,
    hahahhahaha...
    :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha.. benci bilang cinta kaya y sih.. hehehehe.. (^_^)v

      Delete