Saturday, February 11, 2012

My Soulmates


Kalau ditanya tentang belahan jiwa, jawaban gue ya mereka semua. Keluarga kecil yang enggak selalu sempurna, tapi kita selalu bahagia. :)

Keluarga gue tentu ada Papa dan Mama. Perpaduan Sunda dan Kalimantan yang menghasilkan kakak tertua bernama Amry Anton, anak ke dua bernama Candra Rino, anak ke tiga bernama Wiwi Hartini, dan si bungsu Wenny Wardila. Sementara ini baru kakak-kakak lelaki gue yang sudah berkeluarga. April tahun ini giliran my one and only sister yang melepas masa lajang. Gue ditinggal sendirian. T_T hahahaha.. Uniknya kakak pertama dan kedua gue itu menikah dengan pasangan adik kakak juga. Ya, teh Anti (my first bro's wife) dan teh Nena (my second bro's wife) itu adik-kakak kandung. Semacam cinta lokasi mungkin ya gara-gara teh nena sama achan suka nemenin aamry sama teh anti main. ;) Sekarang baru aamry dan teh anti yang punya anak bernama Muhammad Azkha Shan Amry, alias kaka, alias kakaroto, alias spidey (he's the number one fan of Spiderman. ;p) tinggal hitungan hari, keluarga kecil ini bakalan kedatangan satu anggota baru. Yup, anak achan sama teh nena bakalan lahir bulan Februari ini. :D

Gue mau cerita sedikit masa kecil gue. Masa yang lucu dimana gue selalu dianggap anak kecil sampai umur gue 18 tahun, khususnya sama dua orang kakak lelaki gue itu. Kebayang enggak sih gadis berusia 18 tahun masih suka digendong paksa sama dua kakak gue itu? Mungkin karena usia kita berbeda cukup jauh. Kakak pertama dan kedua gue kelahiran taun 81 dan 82, sementara gue kelahiran 90. Setiap gue pulang sekolah, kakak gue bahkan suka minta cium. Ewwww! Dipikir gue masih SD!! Ditolak mentah-mentah malah ngejar. Hahahaha. Kadang juga gue bangun di pagi hari gara-gara keisengan dua kakak gue itu. Tiba-tiba aja mereka udah tidur di samping gue dengan posisi yang menyesakkan! Dua-duanya rebutan meluk badan gue yang super-duper kurus itu. Udah 21 tahun aja mama bilang badan gue kayak anak SMP. Apalagi pas jaman sekolah dulu coba? Pake dihimpit segala sama mereka yang jauh lebih berat dari gue. Dan kalo gue ngamuk mereka langsung ngegotong badan gue keluar kamar atau nyium pipi gue secara masal. Sungguh hal yang memalukan buat anak seumur gue. Berasa ABG simpanan itu om-om dua deh! Hahahaha. Tapi untungnya gue lolos dari serangan usil mereka yang selalu nganggap gue anak bungsu yang enggak akan pernah tumbuh dewasa ini setelah kelahiran keponakan pertama gue, 28 Oktober 2008. Ada yang lebih muda lagi di keluarga gue. Maka gue bebas. \(^O^)/

Semenjak Azkha lahir panggilan di rumah jadi berubah. Papa dipanggil Kakek sama semua. Mama = Nenek. Aamry-Teh Anti = Ayah-Bunda. Achand-Teh Nena = Abi-Ibu. Teh Wiwi = Mamie. Dan gue sendiri dari mama nie. Tapi lidah Azkha nyebut y Manie, Manie, Manie, Finally iseng aja gue latih nyebut gue dengan sebutan ibu dalam bahasa Korea. Eomeoni (baca: omoni) Ya, panggilan dari Azkha malah jd panggilan buat semua. Makanya jangan heran kalau gue punya tiga orang Bapak (Papa Ayah Abi) dan empat orang Ibu (Mama Mamie Bunda Ibu) sisanya sebatas panggilan buat kakak-kakak gue yang terpengaruh sama Azkha. ;p

Sekarang malah makin jauh sama kedua kakak cowok gue itu. Enggak ada lagi mereka yang iseng. Mereka udah kerja keluar negeri. Dalam satu tahun bahkan hanya sedikit waktu yang mereka habisin di Indonesia. Ya, memang gaji di sana lebih besar. Uang mereka juga yang bikin gue bisa kuliah selama tiga tahun. Abi yang nanggung semua biaya kuliah gue sementara Ayah selalu ngasih semua kebutuhan kuliah gue kayak laptop sampai buku-buku keperluan kuliah. Mereka enggak peduli resiko besar yang mereka hadapi selama kerja di kapal pesiar, di tengah lautan sana. Jauh dari keluarga. Meskipun berat rasanya jauh dari keluarga, mereka tetap pergi, Ayah bilang lebih sedih kalau dia enggak bisa menuhin keinginan keluarganya karena enggak ada uang, jadi harus jauh pun dia rela.

Hari ini Ayah baru berangkat lagi menuju Miami. Ini bukan yang pertama kalinya. Pertama kali waktu gue SD dulu. Tapi rasanya tetap sama sedihnya. Setiap ngeliat dia pergi menjauh gue enggak bisa berhenti bicara dengan Tuhan, mohon perlindungan selalu untuk dia. Berharap bahwa dia baik-baik aja di sana. Gue enggak mau setiap kali ngeliat punggungnya menjauh, melambaikan tangan tanda perpisahan adalah hal terakhir yang bisa gue kenang tentang dia. Gue pengen semua kesedihan yang pergi ngiringin dia terbayar dengan kedatangannya sepuluh bulan yang akan datang yang penuh senyum bahagia.

Sepuluh bulan lagi kita bakalan kumpul lagi kan, Yah? Abi juga pasti lagi di Indonesia. Kita udah punya dua anggota keluarga baru nanti, a Reza dan anak Abi-Ibu. Azkha, anak Ayah udah makin besar. Kita pergi mancing lagi bareng-bareng. Kata Ayah tahun depan kita mau ke Singapore sama-sama juga. Kita tunggu Ayah pulang di sini. Semoga Ayah sama Abi tetap sehat di sana, diberi keringanan buat semua pekerjaannya. Pokoknya Ayah sama Abi harus pulang dengan selamat. We love you. ♥♥♥













Sayang kalian semua. Enggak akan ada yang lebih baik dari kalian semua. Susah, senang, kalian tetap yang terbaik yang pernah jadi bagian hidup wenny. :')

No comments:

Post a Comment